Langsung ke konten utama

Ditulis saat Bandung diguyur hujan

Ditulis saat Bandung diguyur hujan,
Semua masih sama, aku masih bersama dengan kepingan masa lalu itu. Entahlah aku tak bisa lepas dari masa lalu itu meski sakit, tapi aku masih menggenggamnya dengan erat. Aku terlalu menyayangi orang yang ada dalam masa lalu itu.
Telah kulalui macam hari, mulai dari penuh awan, mendung bahkan hujan petir disertai angin tapi tetap saja aku masih setia menggenggam masa lalu itu. Aku tahu ini memang bodoh dan tak masuk akal.
Ya, Karena ini bukan tentang akal ini tentang rasa dan hati. Karena saat kamu terluka dan bertahun-tahun menanti tanpa arah dan tujuan jelas logika mungkin akan berkata berhenti semua tak membawa hal baik hanya membuat lemah dan terpuruk lebih lama.
Tapi hati berkata lain hati menanggapi tak semudah itu, meski telah lalui begitu banyak luka dan membuat lemah tapi saat hati yakin dengan penuh ketulusan percayalah sakit itu bukan hal yang kau utamakan akan tetapi kebahagiaan kebersamaan dan hal lainnya begitu indah dan begitu banyak dirasakan selama ini.
Jika kamu bertanya mengapa aku menggenggam kepingan masalalu itu dengan erat sampai saat ini? Dan mengapa aku masih belum mampu membuka untuk seseorang yang baru? Aku sendiri tak menemukan jawaban apapun dari apa yang kurasa dan kualami.
Selama ini ku kira hanya aku wanita yang mendoakan dan menunggunya selama kurang lebih 2 tahun setengah ini. Nyatanya tak begitu, meski aku tak tahu dengan pasti yang jelas bukan hanya aku yang menjadi permatanya dan semua memang nyata.
Bahkan permata lainnya telah menunggu dalam jangka waktu yang lebih lama lagi. Mungkin tahunku menunggu masih belum ada apa-apanya. Hanya saja mungkin aku lebih terang-terangan ungkapkan rindu dan asa yang ada sedangkan permata lain secara diam-diam.

Seandainya saja semua memang telah ditakdirkan demikan maka apa yang aku anggap sulit selama ini terasa begitu ringan dan mudah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

tugas tafsir ayat al-hasyr ayat 7

PAJAK/FA’I (Tafsir Surat Al-Hasyr (59) Ayat 7)                             Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Tafsir Ayat-Ayat Ekonomi Dosen Pengampu : Yusup Azazy, S.Ag, MA Disusun Oleh Kelompok IX v   Adnan Akbar                     (1153020011) v   Dede Riris Karina             (1153020036) v   Desi Ratna Wulan           (1153020038) v   Neng Yeni Srilestari        (1153020053) JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 1438 H/2016 M DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ........................................................................................................        ii DAFTAR ISI ......................................................................................................................       iii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................        1 A.      Latar Belakang ..........

makalah proses manajemen risiko

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari kata “resiko” seringkali kita dengar dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Resiko merupakan bagian dari kehidupan kerja individual maupun organisasi. Aktivitas suatu badan usaha atau perusahaan pada dasarnya tidak  dapat dilepaskann dari aktivitas mengela resiko, begitupula dalam dunia perbankan. Resiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Namun resiko yang merugikan inilah yang harus diatasi atau diminimalisir oleh suatu perusahaan. Resiko tentu saja harus dikelola karna mengandung biaya yang tidak sedikit. Resiko dapat dikurangnni dan bahkan dihilangkan melalui manajemen resiko. Peran dari manajemen resiko diharapkan dapat mengantisipasi risiko-risiko yang akan terjadi, adapun proses dari manajemen resiko

Makalah Akad-akad terlarang

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat terlepas dari orang lain dalam memenuhi segala macam kebutuhannya. Karena manusia merupakan makhluk sosial. Maka dalam setiap kegiatannya itukah adanya akad. Akad adalah alat paling utama dalam sah atau tidaknya kegiatan muamalah dan juga akad menjadi tujuan akhir dari muamalah. Namun tak banyak orang yang tahu mengenai sah atau tidaknya akad yang dilakukan. Diperbolehkan atau mungkin dilarangkah akad yang dilakukan tersebut. Jika akad yang kita lakukan diperbolehkan maka kegiatan muamalah tersebut menjadi sah hukumnya. Namun jika sebaliknya, maka hukumnya bisa menjadi haram. Akad yang terlarang itu bisa jadi awal mulanya halal namun ada unsur-unsur yang membuatnya menjadi haram. Akan tetapi banyak orang diluar sana yang kurang peduli dengan akad-akad larangan. Bahkan sebagian melakukan kegiatan tersebut berulang-ulang. Hal ini mengakibatkan hidup yang kurang berkah bahkan mendapat dosa dari akad yang dilaku